Pages

27.1.13

Self Esteem and Positive Thinking


So glad I can write something here!! Have a nice day??

So, karena ini udah larut malam, maka dengan sangat ngantuk aku mau nge-share apa yang terjadi denganku pada suatu hari di dunia SMP. Hari itu adalah hari yang cukup berat. Pertama, aku bangun kesiangan (jam setengah 6 pagi!! Padahal aku sudah harus berangkat sekolah jam setengah 6!), untungnya masuknya nggak telat. Kedua, jadwalnya senam gembira. Sayangnya kondisiku lagi nggak gembira sama sekali. Alhasil, aku jadi nggak bisa menikmati senamnya. Ketiga, aku harus mengulang ujian elektroku! Padahal nilainya cuma kurang 5 poin aja!!!

Pulangnya, aku naik angkot (jarak rumahku ke sekolah sekitar 11 km. Bayangin kalau naik angkot dalam perjalanan kayak gitu, tipa hari, dengan matahari yang setia menyengat Surabaya!). Seperti biasanya, dua sahabat setiaku pas naik angkot, Sandy Naufal dan Agung Revianto (aku namakan geng ini The Bemo’s Soulmates. Bemo is Surabaya’s angkot, anyway), menemaniku pulang dan membuat saat-saat pulangku yang harusnya bahagia (karena kasur dan kebebasan sekolah serta ocehan guru) menjadi penyumbang ide menulisku saat ini.

Memang kalau aku mosting apapun ke blog ini selalu berdasarkan pengalaman pribadiku tiap harinya. Nah, ada omongannya Agung dan Sandy yang sebenernya agak bikin aku gimana gitu... Tapi aku nanggepin biasa aja (selalu stay cool)

“Mel? Matamu kekecilan tahu. Udah nggak ada tempatnya. Kepake buat badan semua,” kata si Agung.

“Tumbuh ke atas, Mel. Nggak ke samping,” timpal Sandy.

“Iya, Ndut...”

Nggak tahu kenapa, ya. Kalau ada yang manggil aku “gendut” aku tuh selalu biasa aja. Tapi kalau aku dibilang pendek, biasanya baru aku nimpuk tuh orang. Mungkin karena I’m a CUEK person, jadinya nggak pernah merhatiin badan. Mau gendut mau kurus, nggak peduli. Cuma kalau masalah tinggi badan, aku pengen banget tinggi. Impianku sih ngalahin tinggi badannya adek cowokku (dia lebih tinggi loh daripada aku, padahal di ADEKKU!). Jadi kalau ada yang bilang aku pendek, aku selalu bilang, “Someday I’ll be big enough so you can’t hit me...” sesuai sama lirik Mean-nya Taylor Swift. Atau aku bakal bilang, “Eh, Sandy. Kamu harusnya bersyukur bisa kenal aku. Kamu pernah nemu anak yang tumbuhnya selalu ke samping nggak pernah ke atas? Nggak, kan? Nanti kalau dah SMA kamu kangen aku loh...”

Terus mereka ketawa barengan sama aku.

Nah, disinilah yang pengen aku bagikan ke kalian, Teens! Positive thinking dan selalu berpikiran positif. Sekarang udah banyak loh buku terapi berpikiran positif untuk meningkatkan kesehatan, kesuksesan, prestasi, dan lain-lain. Nah, kalau di sini aku bakal menerangkan tentang beberapa hal. Selain berpikiran positif, aku bakal ngebahas soal self esteem, dan gimana menanggapi orang yang bilang kamu itu buruk (dengan cara yang cool tentu saja).

Apa itu self esteem????

Self esteem itu seberapa tinggi kita menilai, menghargai, dan menghormati diri kita sendiri. Ingatkan kalau sugesti pikiran itu sangat berpengaruh pada citra diri? Artinya kalau self esteem kita tinggi, maka citra kita bakal bagus juga. Nah, sedikit nyambungkan sama berpikiran positif?

Kalau katanya Pak Mack R. Douglas dalam bukunya How To Win with High Self Esteem, ada 6 alasan kenapa self esteem kita nggak tinggi (yang satunya agak lupa. Sorry, guys).

PERTAMA: CITRA DIRI SELALU NEGATIF
Maksudnya begini, misalnya aja kayak aku. Aku gendut dan pendek (jangan salah! Aku cantik, loh) dan banyak yang ngejek aku. Sebenernya aku bisa menanggapinya dengan dua cara. Pertama, aku bisa menanggapi itu dengan marah dan bersungut-sungut. Aku balas mengejek dan menjelek-jelekkannya. Tapi sadarkah kita kalau itu adalah bentuk lain kalau kita membenarkan ejekan mereka terhadap kita? Kedua, aku bisa biasa aja. Malah narsis dan jaya dengan kekuranganku itu. Artinya, kita memberikan sugesti kepada pikiran kita kalau kita spesial bahkan dengan kekurangan itu.

KEDUA: KRITIK ORANG TUA TERLALU BERLEBIHAN
Ini sebenernya tanda sayangnya ortu. Tapi kan kadang kita mikirnya nggak kayak gitu, ya? Jadi menanggapinya cukup dengan, “Oke, Mah. Aku usahakan ya... Semoga aku bisa lebih baik.”

KETIGA: KRITIK TERHADAP DIRI SENDIRI TERLALU BERLEBIHAN
Jangan karena kita ada kekurangan, terus kita merutuk diri kita sendiri. Niatnya supaya lebih terpacu, tapi kalau berlebihan, itu hanya akan jadi racun buat kita. Buat kiritikan standar: tidak terlalu berlebihan agar kita tidak terlalu sakit hati, tapi jangan terlalu mudah supaya kita ada motivasi untuk maju.

KEEMPAT: DIBANDINGKAN SECARA BERLEBIHAN (OVER BENER!)
Sering banger nih aku dibandingkan sama sepupuku yang otaknya canggih bener. Katanya, “Tuh lihat. Sekarang udah masuk SMA favorit. Nanti kamu harus kayak gitu loh... Makanya jangan males-males dong, Mel. Kerjaannya main laptop aja. Bentar lagi ujian. Belajar dong...” Nah, kira-kira begitu ocehannya mamaku. Jawabannya, “Iyah... Gampang. Udah Mama tenang aja. Pokoknya aku minta doanya aja. Aku berusaha sekuat tenaga...” Ampuh!!

KELIMA: SEMUA ORANG PENGEN KITA PERFECT
Katanya Jessie J: Nobody’s Perfect! Makanya, kalau ada yang menuntut sempurna, jangan pernah dijadikan beban. Jadikan aja itu sebagai motivasi yang bisa kamu penuhi kapan saja sesukamu. Toh, Tuhan menciptakan aku seperti ini. Masalah buat loe?? Hhee... Katanya Izzatul Jannah, kesempurnaan itu ada prosesnya. Maka  tempatkan kamu di proses ini, bukan di akhirnya. See??

Kelimapoint diatas bisa dikalahkan hanya dengan berpikiran positif. Sugesti kita sangatlah penting dalam proses kehidupan. Hilangkan semua pikiran negatif (aku nggak bisa melakukannya. At least, aku berhasil melakukan ini terhadap diri sendiri. Misalnya pas tadi aku remidi ujian, aku bilang ke diriku sendiri, “Emang aku rada lemah di pelajaran ini. Nggak papalah, kalau nggak remidi nilainya jelek dong di rapor?" Ganti sama pikiran positif yang sifatnya membangun.


Nggak ada yang berhak ngatur hidup kita selain kita sendiri dan orang tua. Orang tua pun hanya berperan pada prosesnya, sementara yang menentukan pilihan adalah kita. Malu deh kalau hanya karena ejekan nggak penting, potensi kita justru tenggelam.

Hidup ini indah sekali, Teens!

Warm Regards,
Mel