Pages

27.1.13

Aduh, Goblok!!

Oh, judul di atas kok sadis banget, ya?


Well, jadi begini. Di suatu ada pertandingan bola antara Persebaya Surabaya dengan Persibo Bojonegoro. Sialnya, Persebaya kalah!! Aduh, agak sebel gimana gitu...


Tapi bukan topik itu yang mau aku angkat. Pas tadi Persebaya kebobolan, adekku spontan bilang, “Aduh!! Goblok!!” Aku agak kaget. Pasalnya, adek cowokku itu adalah tipe cowok manis dan nggak bakal ngomong kasar. Yah, walaupun tadi dia hanya mengumpat pelan sih...

Apa sepak bola itu juga bisa mengubah orang, ya? Adekku, misalnya. Kadang kalau emang lagi sebel banget baru dengan ngumpat-ngumpat begitu. Tapi kalau cuma sekedar bola? Masa sampai ngumpat-ngumpat segala??

Pasti nggak ada yang nggak tahu kalau Persebaya punya fans fanatik namanya BONEK alias Bondo Nekat (artinya berbekal nekat). Dari banyak temenku, nggak jarang yang mengklaim kalau mereka itu bonek. Yang aku tahu dari pengamatan sehari-hari, ada beberapa jenis bonek. Pertama, bonek manis yang ngefans Persebaya, tapi nggak terlalu fanatik dan bisa membatasi atau memproteksi dirinya dengan baik. Kedua, bonek yang fanatik abis sama Persebaya, rela ngorbanin apapun buat tim kesayangannya, tapi nggak mengikuti arus negatifnya. Ketiga, fanatik sama Persebaya, rela ngapain aja buat Persebaya (contoh relevannya adalah naik ke atas gerbong kereta), dan bisa terseret arus negatif dari bonak-bonek lainnya yang kebanyakan berasal dari orang-orang yang punya kehidupan keras jalanan.

Aku bukannya mau ngejek atau gimana. Pas papaku cerita asal usulnya nama Bonek, aku jelas salut. Karena itu ada hubungannya sama peristiwa 10 November jaman dulu (nggak perlu diceritain, kan?). Tapi apa yang terjadi saat ini adalah bukti nyata bahwa istilah bonek sudah disalahartikan. Kita boleh ngefans sama tim favorit, tapi jangan sampai aksi kita membahayakan banyak orang, bahkan diri kita sendiri. Konvoi nggak jelas, ngerusak bis tim lawan, sampai rela keluar kota dengan numpang gerbong kereta! Jelas! Jelas sama sekali bukan cara ngefans yang sehat.

Kenyataannya, bonek dikuasai sama cowok-cowok yang kehidupannya keras. Maaf sebelumnya, tapi nggak jarang dari mereka yang ngumpat-ngumpat sembarangan hingga memperngaruhi orang lain disekitarnya. Mungkin dari mereka merasa bahwa dengan ngumpat (alias ngomong yang kasar-kasar) akan membawa kelegaan tersendiri. Tapi kita lihat apa reaksi orang-orang yang berideologi berbeda dari mereka. Orang itu pasti berpikir, “Nih orang sopan amat, ya?”

Aku nggak bisa komen apa-apa. Kenyataan yang ada adalah bahwa bonek itu banyak dan sudah terlanjur punya cap jelek dari banyak orang, bahkan aku sendiri. Kadang, kalau ada yang nge-add facebookku dengan nama yang berembel-embel “Bonek”, dengan otomatis bakal aku abaikan. Begitu juga kalau ada yang nge-follow aku di twitter. Nggak jarang aku buka facebooknya temenku dan lihat statusnya yang nggak jelas dengan banyak omongan kasar. Kadang ditujukan buat pacar, temen, guru, dan yang lebih membuat aku marah adalah hal itu ditujukan kepada orang tua.


Intinya, aku nggak mau jelek-jelekin si bonek itu. Kalau memang mereka mau hidup dengan cara demikian, silakan. Yang jelas jangan buat yang baik jadi buruk. Kalau bisa, tolong yang baik-baik segera membaikkan mereka yang buruk. Mungkin ngefans sama tim bola itu adalah passion, tapi kalau berlebihan juga nggak sehat, apalagi dengan acara ngumpat-ngumpat segala. Bisa jadi tim yang difavoritkan itu justru nggak suka dengan cara fansnya menunjukkan kekaguman mereka. Batasi diri dengan baik. Cara paling efektifnya adalah mendekatkan diri kepada Tuhan. Ketenangan dari Tuhan itu nggak ada tandingannya, loh.

See? Jadi fans itu harus selalu mengekspresikan kekaguman mereka dengan cara-cara yang baik dan kreatif. Mungkin ngumpat itu tren, tapi itu nggak bagus. Lebih parahnya lagi kalau yang difavoritkan justru benci sama fansnya karena fansnya nggak bisa menjaga mulutnya. Cari cara yang kreatif: bikin grup di facebook, nobar di kafe, bikin acara khusus fans bola dengan biaya administrasi yang sangat sangat minim. Dengan begiitu yang ikut juga banyak. Kalau biaya administrasi yang terkumpul banyak, lumayan kalau di kasih ke panti asuhan. Semua dapet pahala, kan??

Who always with you,
Mel