Pages

27.1.13

Dilema Seorang Penggemar Rahasia


It's love again. Jangan bosen, tapi cinta selalu menarik untuk dibahas.


Penggemar rahasia, bagi aku, identik dengan mencintai secara sembunyi-sembunyi. Dia, sang penggemar rahasia, akan mencintai orang yang ia cintai secara diam-diam, tanpa diketahui siapapun. Mungkin ada beberapa yang pedekate dan akhirnya menyatakan cintanya. Atau secara frontal mengungkapkan cintanya tanpa melalui pedekate. It’s okay. Kalaupun jadinya pacaran atau nggak, nah itu urusan belakangan.

Seperti agen rahasia, penggemar rahasia juga suka memata-matai orang yang ia cintai. Biasanya, ia akan banyak mengetahui hal-hal kecil dari orang yang dicintainya. Apa kesukaannya, siapa yang menjemput sekolah, siapa aja mantannya, kelakuannya di rumah kayak apa, punya penyakit apaan, tidur jam berapa, sampai jadwal boker mungkin aja dia tahu. Selain memata-matai, penggemar rahasia biasanya dekat dengan sahabat orang yang ia cintai. Jadi dia bisa mengorek informasi dari si sahabat tadi. Atau, yang paling sering terjadi di kalangan siswa sekolahan (dan berdasarkan pengamatan serta pengalaman aku sendiri), penggemar rahasia bakalan suka menguntit.

Satu lagi sikap penggemar rahasia. Yang ini sangat lazim dan banyak terjadi berdasarkan arus teknologi yang masuk. Timeline twitter si penggemar rahasia akan penuh dengan catatan-catatan yang nggak penting, tapi nyerempet dengan orang yang ia cintai. Misalnya mereka baru pas-pasan di jalan. Maka tweet yang normal yang akan ia buat adalah: “Begitu melihat kamu berjalan menjauh dariku, aku hanya bisa diam, tak kuasa memanggilmu.” Cielah, kayak gitu deh. Atau buku-bukunya bakalan penuh dengan isi hatinya, bentuk lain dari surat cinta yang nggak berani dia kasih. Pada beberapa kasus lain, penggemar rahasia yang mentalnya lebih tebal akan memberikan surat itu.

Gambar! Bagi yang bisa gambar, buku/foto di twitter mereka akan penuh dengan hasil karya mahabesar mereka. Yang tentu saja, isinya adalah gambar mereka berdua, bergandengan tangan, duduk berdua di taman, atau hal lain hasil fantasi mereka yang tak bisa terjadi di dunia nyata.

Ironis sekali karena biasanya penggemar rahasia akan berusaha menghubungi orang yang mereka cintai, tapi nggak jadi. Misalnya udah punya nomer hp, pin BB, atau akun twitter si doi, tapi mereka cuma memandangi saja, tanpa berani SMS, telfon, nge-invite, atau nge-follow. Mereka takut, dan itu maklum bagi seorang penggemar rahasia.

Penggemar rahasia nggak bisa melawan waktu. Semua manusia nggak bisa. Pada akhirnya, karena kelamaan mengintai dan hanya memandangi saja tanpa melakukan apa-apa, mereka kehabisan waktu mereka. Si doi toh bakalan melanjutkan hidup mereka, berpisah dari sang penggemar rahasia. Misalnya udah lulus SMP, dan ternyata mereka nggak satu SMA. Maka berakhirlah masa pengintaian intensif yang dilakukan selama ini. Pada awalnya si doi jomblo, tapi karena penggemar rahasianya tidak bertindak, maka seseorang akan mendahului. Dan ironis karena si doi akhirnya pacaran dengan orang lain.

Yang bisa dilakukan penggemar rahasia hanya berkaca. Menyesali kenapa ia tak segera bertindak. Dan tentu saja, mendoakan. Mendoakan semoga si doi bahagia dengan orang pilihannya. Penggemar rahasia yang tak menyatakan cintanya hanya bisa berharap cintanya bakal hilang seiring dengan waktu. Dan tentu saja menyadari bahwa Tuhan mungkin merencanakan sesuatu yang lain. Bahwa mungkin si doi bukan untuk mereka, tapi mereka akan mendapat sesuatu yang lain. Penggemar rahasia, pada akhirnya, hanya akan merelakan kepergian sang kekasih hati yang tak termiliki, dan menerima takdir Tuhan. Merelakan dan menerima.

Salam untuk semua penggemar rahasia di dunia,
Mel